Pola Pikir Kreatif
![]() |
Sering kita dengar bahkan tak jarang diucapkan kata kreatif dalam obrolan keseharian. Khususnya dalam obrolan di bidang kesenian yang kerap berkaitan dengan karya rupa.
Tendensi identik tersebut memang tak sepenuhnya keliru karena proses berkarya seni bagi kalangan tertentu memang sering bahkan pasti melibatkan insting kreatif sehingga kegiatannya disebut proses berkreativitas.
![]() |
Namun sebenarnya kata kreatif ini layak disandang oleh siapapun yang melakukan kegiatan-kegiatan yang memiliki ciri-ciri inovatif sehingga menghidangkan sesuatu yang berbeda dari biasanya baik dalam bentuk karya visual, musik, ataupun sistemik. Tidak melulu bagi mereka yang bergelut dalam dunia seni spesifik. Karena Kreatif adalah sebentuk pola pikir.
Sama seperti halnya benda-benda yang memiliki bentuk geometri, natural, bahkan bentuk sembarang. Pikiran manusia pun memiliki bentuk yang secara global bisa kita katagorikan dengan sedeehananya menjadi 3 benrtuk yaitu pola pikir umum/datar, pola pikir sembarang/acak gak jelas, dan pola pikir kreatif.
![]() |
Untuk pola pikir datar dan sembarang tak perlu kita bahas ya, 'gak penting'. Canda, Hehehe.
Bayangkan kondisi ini :
- Saat orang-orang umum di sekitarmu memakai baju putih dan kamu memakai baju juga tapi warna hitam.
- Saat orang-orang di sekitarmu berbondong-bondong jualan bakso bulat dan kamu jualan bakso juga tapi berbentuk kotak.
- Saat orang-orang disekitarmu menggunakan gitar untuk bermain musik kamu memilih membunyikan gelas-gelas beling untuk mengiringi lagumu.
Dan banyak lagi contoh serupa tiga hal diatas yang secara sederhana mungkin bisa ditangkap sebagai contoh kreatif.
Lebih jelasnya Pola pikir kreatif adalah pola pikir yang menuntut kita untuk merubah sesuatu yang dianggap biasa bahkan mungkin remeh menjadi sesuatu yang baru yang mampu nenjadi solusi yang dibutuhkan untuk target yang tepat, saat yang tepat, dan tempat yang tepat.
Jadi kata kreatif itu tidak disandang abadi oleh seseorang mengungat ada sudut pandang khusus kaitannya dengan solusi juga tidak melulu butuh pengakuan publik mengingat solusi itu bersifat kondisional.
Sehingga, seorang seniman sekalipun jika melakukan hal yang itu-itu saja dan bahkan terbilang hal yang membosankan apalagi tidak terkait pada solusi yang tepat maka praktis 'bukanlah sesuatu yang kreatif'.
Sebaliknya, seorang yang biasa-biasa saja tapi mampu menghadirkan sesuatu yang terbilang kuno sekalipun kalau hal tersebut menjadi solusi disaat itu maka itulah pola pikir kreatif.
Jadi jelas ya, siapapun bisa menyandang pola pikir kreatif ini.
Semoga bermanfaat.
Terimakasih.
Ditulis oleh : Sadullah



Komentar
Posting Komentar